Assalammualaikum wr.wb kali ini gw mau cerita hal yang pernah gw alami agak sedikit horror sih , seram dan dan agak menakutkan sih, ini kisah nyata yang pernah gw alami sendiri , kisah nyata horor yang mungkin gak akan gw lupain sampe kapanpun ...buat kalian yang mau berbagi cerita juga boleh disini, ehhh pada penasaran kuyy lanjut baca , ceritanya gw mulai .. rumah yang setiap hari kulewati sekaligus kuhindari karena kondisinya yang mengerikan. Kamar yang kumaksud memang memiliki teras sendiri dan akan terlihat dari luar. Entah bagaimana caranya dia masuk ke situ. Dan perlu kujelaskan bahwa di samping rumah kosong itu ada gudang lama berlantai 3 yang bagian atasnya punya balkon yang terbuka. gw yang panik, berlari segera ke kos-kosan Ranti yang memang tidak jauh dari situ. Setibanya di depan kosan gw teriak dong. "Ranti...Ran!" Hingga akhirnya keluarlah Lia, sesama rekan kerja kami yg juga kos di situ. Lia ini juga rekan bagian kitchen yg bekerja di pembukuan bahan. "Ada apa bang?" "Ranti nggak ada di dalam, Li?" "Hah? Dia nggak ke mana-mana kok." "Lah barusan dia VC tapi tempatnya di depan kamar rumah kosong itu." "Nggak kok, dia daritadi nggak ke mana-mana. Abang pulang aja." Dia masih terlihat santai seolah memang sudah tahu situasinya. gw pun pulang dengan keadaan bingung. Sejak masuknya satu rekan baru yang berasal dari Sumatra bernama Ardi, semuanya pelan-pelan terungkap. Ardi yang lulusan pesantren mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dengan intuisinya. Dia mendapat perhatianku akan pernyataannya sejak dia mengatakan bahwa tenggelamnya kapal di Danau Toba beberapa waktu lalu karena amukan seekor naga raksasa (dalam wujud astral) yang marah karena penduduk menangkap dan memakan salah satu "penjaga"nya yang berwujud ikan berukuran 1 meter. "Ranti tiap tengah malam menangis, tanpa sebab. Selalu seperti itu," ujar Ardi membuka pembicaraan, saat itu kami ditugaskan jaga malam di area resto. "Kok bisa begitu, Ar?" "Sebenarnya aku nggak bisa cerita ini, bang. Mereka, jin-jin yang terlibat dalam hal ini bisa marah kalau rahasianya dibongkar. Tanpa kusebut nama, mereka tahu kalau sedang kuceritakan. Yang jelas ini cinta segitiga dan dendam. Ranti, jadi korbannya. Ada orang jahat yang nggak mau dia bahagia dan memasukkan arwah seorang wanita ke tubuhnya." "gw pada waktu itu masih belum mengerti." Ardi menunjuk tangannya ke arah rumah kosong di samping resto, posisinya kini tepat di depan kami. "Beberapa tahun lalu ada seorang wanita muda yang patah hati, tinggal di situ. Dia sedang dalam keadaan yang tidak baik, hingga akhirnya menabrakkan diri di tengah jalan depan resto ini. Seseorang yang salah satu dari kita memaksa arwahnya masuk ke tubuh Ranti untuk membuatnya menderita." Lalu ia mengeluarkan ponselnya, membuka aplikasi facebook dan memasukkan satu username. "Liat foto profilnya, bang," katanya. gw kaget dong,melihat wajah gadis ini persis wajah yang selama ini guwe lihat jika Ranti sedang marah. "Apapun yang terjadi nanti, kita harus siap. Karena mereka sudah tahu, bahwa abang tahu rahasia ini." Dan teror itu dimulai. Ardi juga menjelaskan bahwa dari 15 staf dapur di kitchen, beberapa di antaranya memelihara jin, tidak kentara memang karena kami diwajibkan memakai busana muslim. Teror itu dimulai dari Lia. Beberapa kali dia checking di section gorengan, entah bagaimana minyak mendidih di atas wajan seolah melompat begitu saja ke arahnya seperti seseorang menyiramnya. Lia terlambat mengelak, kakinya terkena minyak dan sepatunya melepuh. Rendi, karyawan di pemroresan daging, lebih parah bahkan nyaris tewas saat panci presto bertekanan tinggi yang sedang dia pakai secara tiba-tiba meledak dan tutupnya tepat mengenai wajahnya, sampai sebagian giginya hancur dan tulang hidungnya patah. Pecahan baja presto sebagian menembus badannya. Saat kejadian aku yang berusaha menolong dia bisa melihat badannya tegang dan bergetar, sambil tangannya menunjuk nunjuk ke sudut dapur. Pandi, rekanku di bagian "saute" kena bagian selang gas yang lepas hingga menimbulkan kobaran api yang menyambar badannya, ia menderita luka bakar 60%, sampai dia harus merangkak keluar dapur karena kondisi dapur yang penuh api. Untungnya tabung gas memang disetting di luar dapur, sehingga tidak menimbulkan ledakan. gw mulai membaca situasi, mencari tahu siapa pelakunya, berdasar satu kejadian. Saat itu situasi dapur sedang santai. Fanny, staf minuman sedang bercanda dengan Brata, staf pastry. gwe memperhatikan beberapa waktu ini Fanny sangat dekat dengan Brata, gadis ini sebelumnya sangat susah didekati. Yang kuheran, saat memikirkan ini, Brata melirik ke arah guwe dengan pandangan tidak senang. Lia yang masih terus melihat keadaan, menarikku keluar dapur menuju ke belakang. "Cukup." "Ada apa, Li?" "Jangan cari gara-gara sama Brata." "Lah dia kenapa?" "Kalau kau mau tahu, datang nanti malam ke rumah kosan. Kosongkan pikiranmu. Jangan melihat apa-apa yang tidak perlu sampai nanti malam. Kita dalam bahaya." guwe cuma bisa mengangguk. Malamnya gw datang ke rumah kosan, Lia sudah menunggku di ruang tamu. "Berjanjikah untuk tidak akan membayangkan satu wajahpun atau satu namapun selama kuceritakan tentang ini." gw disitupun mengiyakan apa yang dia bilang . "Aku hanya bisa menceritakan ini via Whatsap, walau kau sedang berada di depanku. Mereka sedang mendengarkan kita dan apapun yang kusampaikan. Segera hapus jika kau sudah membaca satu per satu kalimat." Lia pun memulai. "Benar waktu kau datang kemarin malam, sebenearnya Ranti belum balik ke kosan. Aku juga nggak tahu dia kemana, nggak liat juga waktu dia keluar. Justru aku tahu waktu kau datang ke sini kalau dia ada di rumah kosong itu. Habis kau pulang, kami langsung ke rumah itu, ya memang dia di situ, pingsan. Sengaja nggak kukasitahu siapapun." "Kisah ini berawal dari cinta segitiga. Aktor utamanya, Brata. guwe sempat berhubungan serius dengannya, namun orangtuaku menolak lamarannya. Brata marah besar, termasuk jin yang dia pelihara. Kalau kau sempat melihat bayangan hitam tadi pagi di mushala, itu sekilas jin yang dia pelihara, ingin menyerangmu, tapi keburu ditarik Ardi, anak baru itu." "Brata melampiaskan dendamnya dengan memacari satu persatu karyawan sini. Fanny, Isma, bahkan kepala cabang kita Mbak Retno. Seolah mudah bagi dia meyakinkan mereka. Untuk Ismi dia juga memiliki peliharaan jin. Bisa juga membaca isi pikiran orang. Tapi Brata juga tidak kalah, mampu menutup akses bagi Ismi untuk membaca pikirannya. Supaya semua kebohongannya soal kejahatan dia tertutup. Soal Ranti, itu ulah Budi. Seperti yang Ardi ceritakan, Budi memasukkan arwah wanita di rumah kosong itu ke badan Ranti supaya dia pasif ke semua pria termasuk kamu. gw sudah berusaha membantu, tapi ternyata ada raja jin di gudang tua itu yang menghalangiku, karena arwah wanita itu milik dia dan Ranti suatu saat juga akan dibawanya." gw menahan geram tapi Lia buru-buru mencubit tanganku untuk tidak memikirkan apapun. Lalu dia melanjutkan. "Ardi, sebenarnya berusaha membantu kita, tapi di sisi lain dia juga tiap malam diserang. Tidak cuma di dapur, bahkan di kosannya. Dia sudah berniat pulang. Kawan-kawanmu, satu persatu juga hampir mati kan? Itu peringatan buatmu, jangan campuri urusan mereka. Biar aku yang bawa Ranti berobat ke luar kota, di seberang laut." Sementara teror itu terus berlanjut . gimana gaes ceritanya udah menyeramkan belum ? masih ada lanjutan dari kisah ini lho ...
edit : Cerita Seram Dan Menakutkan Kisah Nyata Arwah Yang Patah Hati part 3